Pengikut

Selasa, 29 Maret 2022

Makalah Poko Pembahasan Tentang Access Control : Finger Print

PENERAPAN ABSENSI (FINGER PRINT) DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN (Studi Pada Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan)


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim 
Syukur Alhamdulillah pembuat makalah panjatkan kehadirat allah SWT, berkat segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis kesehatan, kesempatan dan kemudahan sehingga penulisan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. 

Makalah ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan dalam Tugas dengan materi Acccess Control, adapun judul dari Makalah ini adalah “Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ”. Penyusunan Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas pertemuan ke 5. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bahasa dan penulisan yang digunakan karena masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini. Banyak masukan, motivasi, dan doa yang diberikan kepada penulis hingga akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. 

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih. 

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi diera globalisasi saat ini terlihat sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya melahirkan era informasi global, tetapi juga melahirkan media informasi dan telekomunikasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Pengaruh tersebut dirasakan pada bidang perekonomian karna sangat berkaitan dengan adanya tekhnologi canggih yang bermunculan diera globalisasi sekarang yaitu munculnya peralatan-peralatan tersebut mempengaruhi sistem kerja manajemen perekonomian dan sumber daya manusianya. Disamping itu perusahaan atau institut dituntun untuk mampu mengahadapi tingkat persaingan yang tinggi dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada. 

Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai melalui pengembangan SDM yang terarah dan terencana. Program pengembangan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan pemberian insentif, promosi dan mutasi, pengembangan karir, serta pemberian pendidikan dan pelatihan. Namun salah satu cara yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas SDM didalam perusahaan adalah melaksanakan peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan dan menerapkan disiplin kerja yang tinggi oleh setiap karyawan perusahaannya. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seperti yang dilakukan pada Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, perusahaan tersebut melakukan tindakan disiplin kerja dengan cara memakai mesin absensi (Finger Print).

Tahun 2014, Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan menerapkan absensi karyawan dengan menggunakan sidik jari (finger print). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya korupsi waktu yang sering dilakukan oleh karyawan dengan cara menitip absen kepada karyawan lainnya. Karena sebelumnya perusahaan memakai sistem absensi secara manual, dan disana terdapat beberapa kecurangan dan ketidak efektifan dalam berabsensi. Untuk itu perusahaan menyediakan alat absensi finger print dimasing-masing bagian untuk memasang sistem absensi finger print tersebut. Mesin sidik jari ini terdapat disetiap bagianbagian ruangan di kantor PTPN IV Medan. Setiap pegawai dapat mengabsen dengan cara menempelkan satu jari tangan di alat elektrik. Setiap pegawai wajib melakukan absen dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu paling lambat pukul 07:30 Wib pada saat masuk kantor dan pada saat pulang kantor pukul 17:00 Wib untuk hari senin sampai dengan kamis, sedangkan pada hari jum’at pulang kantor pukul 12:00 Wib.

Penerapan absensi sidik jari (finger print) di PTPN IV Medan ini dilakukan untuk memudahkan atasan untuk melihat tingkat kedisiplinan kehadiran dari masing-masing karyawan serta melihat peningkatan disiplin kerja setelah pemakaian alat finger print tersebut. Apabila absensi masih menggunakan absensi manual, bisa saja hasil keterangan absensi dapat dimanipulasi ataupun hilang. Sehingga menyulitkan atasan untuk melihat loyalitas karyawannya dalam meningkatkan kinerja serta sulit memberikan sanksi maupun menilai tingkat kedisiplinan karyawannya. Finger print juga merupakan salah satu bentuk biometrik, yang menggunakan karakteristik fisik karyawan untuk mengidentifikasi. Penggunaan sistem presensi biometrik finger print akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem presensi manual. Dengan adanya sistem presensi biometrik finger print, tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi data dan penitipan absensi dapat ditangani. dengan demikian, bukti kehadiran pegawai ( absensi ) bisa dapat melalui alat ini. Manfaat dari finger print ini adalah untuk meningkatkan disiplin kehadiran kerja pegawai serta menghindari praktek manipulasi absen. Dalam dunia kerja finger print merupakan salah satu cara ataupun alat tekhnologi yang mampu membantu para karyawan ataupun pegawai dalam meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja. Karena dalam dunia kerja, kedisiplinan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil kerja yang optimal. Seseorang dapat dikatakan rajin apabila disetiap pekerjaan dia kerjakan, rajin, dan tepat waktu. Jadi, sudah seharusnya para karyawan ataupun pegawai dapat menerapkan kedisiplinan tersebut.

Kedisiplinan juga merupakan tolak ukur yang paling utama untuk meningkatkan kepribadian karyawan dalam dunia kerja. Disiplin merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Disiplin juga akan membuat seseorang memiliki tata cara bagaimana belajar yang baik juga akan menciptakan kemauan untuk hidup dan bekerja secara teratur. Disiplin pribadi akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan seseorang untuk berkreasi dan berprestasi. Disiplin dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan atau pegawai itu sangat penting dalam rangka meningkatkan citra kerja maupun kinerja seluruh karyawan perusahaan dan dapat menunjang profesionalisme dalam terciptanya perusahaan yang baik. Disiplin juga usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan karyawan memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Dalam rangka meningkatkan disiplin, maka upaya pengendalian dan pengawasan disiplin perlu dilaksanakan secara terus menerus dan konsisten. Salah satu faktor yang dapat dijadikan alat pengawasan dan pengendalian adalah melihat tingkat kehadiran yang secara periodik dievaluasi. Untuk melihat penerapan finger print yang diberlakukan di Kantor PTPN IV Medan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui penerapan absensi (finger print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan, dengan adanya penerapan absensi finger print khususnya di Kantor PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN yang menjadi fokus penelitian. Peneliti memberikan judul pada penelitian ini ialah “Penerapan Absensi (Finger Universitas Sumatera Utara 5 print) Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah “ Bagaimana penerapan absensi (finger print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ?”

1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan apa yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan absensi (finger print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 
1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan mampu memberi tambahan kajian mengenai masalah yang terkait dan memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh dibangku perkuliahan dan memperdalamnya serta dapat menambah wawasan yang lebih luas lagi. 
2. Bagi Program Studi Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa/i masa mendatang di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 
3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Untuk lebih mengetahui bagaimana penerapan (Finger rprint) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan setelah diterapkannya sistem finger print tersebut.



BAB II 
KERANGKA TEORI


2.1 Pengertian Absensi Sidik Jari (Finger Print)

Menurut Heriawanto dalam (Maeyasari,2006:20), pelaksanaan pengisian daftar hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan menjadikan penghambat bagi instansi untuk memantau kedisiplinan pegawai dalam hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari. Hal tersebut di khawatirkan akan membuat komitmen pegawai terhadap pekerjaan dan instansi menjadi berkurang. 

Cahyana dalam (Maeyasari,2006:20), menyatakan bahwa pencatatan absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang pegawai dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji/upah, produktivitas, dan kemajuan atau lembaga secara umum. 

Absensi sidik jari atau finger print merupakan mesin yang digunakan untuk mendata kehadiran dengan menggunakan sensor yang dapat membaca garis atau image sidik unik. sistem pembacaan mesin absensi sidik jari tidak seperti scanner atau pembaca gambar. sistem pembacanya sangat detail sesuai dengan tekstur sidik jari. Berbagai bidang usaha, universitas, sekolah, kantor pemerintahan, perusahaan merupakan beberapa contoh organisasi yang menggunakan mesin absensi finger print. Dengan alat absen canggih ini data kehadiran secara akurat dan otomatis.Berbagai kemudahan dan kenyamanan ditawarkan sistem absensi finger print ini. Mesin absensi sidik jari memiliki fungsi yang sangat penting bagi pemilik usaha untuk mengoptimalkan waktu dan kinerja karyawan diberbagai perusahaan. (www.absensisidikjari.com diakses desember 2016).

2.1.1 Keunggulan Menggunakan Mesin Absensi Sidik Jari (Fingerprint)
Menggunakan identifikasi sidik jari untuk absensi suatu pilihan yang tepat dibanding yang lain. Berikut ini beberapa faktor mengapa memilih absensi menggunakan mesin absen sidik jari (finger print) sebagai pilihan yang tepat dengan berbagai keunggulannya, (www.absensisidikjari.com diakses desember 2016) yaitu :
1. Kenyamanan
Dimulai dari registrasi yang simpel, karyawan tidak perlu repot membawa kartu karyawan maupun kertas atau kartu. Setiap karyawan tidak akan lupa membawa alat absensinya atau jari yang telah diregistrasi. Dalam berabsensi kita tidak perlu menekan password atau pin yang merepotkan. Yang kita lakukan hanya menaruh jari kita tepat diatas sensor sidik jari, atau tinggal “ Place Finger”.

2. Keamanan
Dengan menggunakan absensi sidik jari tingkat keamanan sangat tinggi dikarenakan setiap sidik jari setiap pengguna berbeda-beda atau unik. Jadi pengguna tidak bisa saling menitipkan absensi seperti yang dilakukan ketika kita menggunakan absensi tanda tangan, amano atau menggunakan kartu.

3. Efektivitas Waktu
Lihatlah perubahan pertama ketika perusahaan anda menggunakan absensi sidik jari. Karyawan atau pengguna akan datang lebih tepat waktu beda dengan hari sebelum menggunakan absensi sidik jari. Dalam penggunaan absensi lebih cepat dari pada amano, barcode apalagi tanda tangan manual. Absensi sidik jari pada umumnya mempunyai kecepatan pembacaan. Absensi sidik jari mempunyai tingkat akurasi yang tinggi. Dalam pendataan dapat terpusat dalam satu database. Dengan absensi sidik jari data dapat terpusat walau diluar kota tanpa menunggu terlalu lama karena dalam pembuatan laporan kita tidak perlu repot merekap manual satu persatu. Semuanya bisa dibilang “Just Click”. Dengan faktor ini kita bisa meningkatkan produktifitas berdasarkan kedisiplinan. 

4. Efisiensi Biaya
Absensi sidik jari lebih efisien jika dibandingkan dengan identifikasi dengan suara maupun retina mata. Atau dengan amano yang setiap bulannya harus mengeluarkan biaya membeli kertas, tinta maupun maintenance yang repot. Dengan mesin absensi sidik jari juga dapat mengurangi kecurangan jam kerja yang bisa saja membuat bangkrut perusahaan anda. Bahkan dewasa ini perusahaan yang sudah menggunakan absensi sidik jari mereka memperkerjakan bagian penggajian atau HRD yang jumlahnya 1-2 orang. Jadi selain mengefesiensi biaya perawatan, pemakaian juga mengefisiensi dalam pengeluaran penggajian setiap bulannya. 

Berbagai keunggulan absen finger print tersebut, sistem absensi ini lebih sesuai untuk berbagai perusahaan, instansi, sekolah atau kampus dan itulah beberapa contoh organisasi yang menggunakan mesin absensi finger print. Dengan alat absen canggih ini data kehadiran dapat dikatakan secara akurat dan otomatis. Dari beberapa pengertian diatas bahwa pemakaian mesin finger print ini ialah sangat membantu atasan untuk lebih mudah melihat tingkat kedisiplinan absensi para karyawan yang datang tepat waktu atau tidak, karena mesin finger print ini dirancang memakai sidik jari setiap karyawan, adapun yang dipakai di mesin tersebut ialah gurat-gurat dari jari karyawan, sehingga tidak dapat dimanipulasi karna setiap karyawan memiliki gurat-gurat yang berbeda disetiap jari manusia ataupun karyawan. 

2.1.2 Tujuan Penggunaan Finger Print
Tujuan dari penggunaan finger print sebagai mesin absensi Ibramsyah (2013: 30), yaitu : 
1. Meningkatkan Produktifitas karyawan terhadap organisasi yang berawal dari kedisiplinan atas kehadiran karyawan di tempat kerja. 

2. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses absensi pada karyawan dan dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam pembuatan laporan absensi bagi unit kerja, khususnya bagian karyawan. 

3. Meningkatkan sistem paperless pada organisasi yang dimulai dengan sistem absensi sidik jari yang dapat mengurangi biaya dalam materi maupun operasional.  

4. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pimpinan dan bagian karyawan yang berhubungan dengan kedisiplinan karyawan berupa absensi kehadiran kerja yang merupakan salah satu dari syarat kerja serta memberikan informasi loyalitas pegawai yang dapat dijadikan dasar dalam penilaian kinerja karyawan.

2.2 Pengertian Disiplin Kerja
Menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, masalah disiplin sering didefenisikan dengan tepat, baik waktu maupun tempat. Apa pun bentuk kegiatan itu, jika dilaksanakan dengan tepat waktu tidak pernah terlambat, maka itu pula yang dikatakan tepat waktu. Demikian pula dengan ketepatan tempat, jika dilaksanakan dengan konsekuen, maka”predikat” disiplin tersebut telah masuk ke dalam jiwa seseorang. 

Menurut Keith Davis dalam (Mangkunegara,2013:129) mengemukakan bahwa disiplin kerja diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin yang tinggi.Seseorang yang sehat dan kuat biasanyapun mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya, teratur kerja, teratur makan, tertib olahraga dan tertib dalam segala hal. 

Rivai (2004:444) Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin karyawan memerlukan alat komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya. Penegakan disiplin karyawan biasanya dilakukan oleh penyelia.

2.3 Penelitian Terdahulu
1. Erna Maeyasari (2012) Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi Fingerprint Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, dengan hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan dengan menerapkan absensi finger print dan sikap yang tegas dari pimpinan. Saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan disiplin pegawai hendaknya pihak sekretariat daerah kabupaten lebak selalu memantau, memperbaiki pelaksanaan sistem absensi yang sudah ada hendaknya lebih memperketat sistem pelaksanaan absensi dengan melakukan absensi disiang hari, sehingga para pegawai tidak bisa pergi sekehendaknya disaat jam kerja.

2. Faisal Ali Ahmad (2006) Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari (Fingerprint) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan.Studi kasus di fakultas matematika dan dan ilmu pengetahuan alam, institut pertanian bogor, bogor-jawa barat”. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara mengisi absen, penerapan absen, saran penunjang, kesesuaian absen dengan pekerjaan, absen adalah hal yang penting, kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan lebih baik dalam bekerja, dan insentif, dengan motivasi kerja. Komponen yang tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan motivasi kerja adalah metode absen dan sikap. Perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen-komponen absensi yang signifikan akan menyebabkan perubahan pada tingkat motivasi kerja karyawan, sedangkan perubahan yang terjadi dengan metode absen dan sikap tidak akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan dengan menggunakan gejala/keadaan sebagaimana adanya secara lengkap dan diikuti dengan pemberian dan interpretasi. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan realitas secara kontekstual, interpretasi terhadap fenomenan yang menjadi perhatian peneliti dan memahami perspektif partisipan terhadap masalah yang terjadi. 

Menurut Sugiyono (2011:14) Pendekatan kualitatif yaitu untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kualitatif dapat berupa data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih menekankan pada masalah proses dan makna dengan cara mendeskripsikan suatu masalah. 

Berdasarkan pemahaman di atas, penelitian ini menggambarkan fakta fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian untuk mencoba menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dilapangan 

3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto No. 2 Medan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua macam teknik pengumpulan data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, Bungin (2007:116) yaitu:
1. Tekhnik Pengumpulan Data Primer
Wawancara mendalam (depth interview) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode ini dipakai untuk informan yang berhubungan dengan penelitian.

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang teliti serta untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.

2. Tekhnik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kepustakaan yang mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan mengggunakan instrumen sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku buku, literatur, internet dan sumber sumber lain yang berkompetensi dan memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian 
b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang menggunakan catatan catatan atau dokumen dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber sumber lain terkait dengan obyek penelitian.

3.4 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis menggunakan definisi dari konsep yang di pergunakan, yaitu: 
1. Absensi. 
Absensi adalah pelaksanaan pengisian daftar hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan menjadikan  32 penghambat bagi instansi untuk memantau kedisiplinan pegawai dalam hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari. Hal tersebut di khawatirkan akan membuat komitmen pegawai terhadap pekerjaan dan instansi menjadi berkurang. Heriawanto (Maeyasari,2006:20),

2. Finger Print 
Absensi sidik jari atau finger print merupakan mesin yang digunakan untuk mendata kehadiran dengan menggunakan sensor yang dapat membaca garis atau image sidik unik. sistem pembacaan mesin absensi sidik jari tidak seperti scanner atau pembaca gambar. sistem pembacanya sangat detail sesuai dengan tekstur sidik jari. (www.absensisidikjari.com)

3. Disiplin Kerja
Disiplin Kerja diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Keith Davis (Mangkunegara,2013:129)

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan para key informan, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini yaitu ” Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”

Pemaparan hasil wawancara yang dilakukan ini langsung menurut para informan-informan yang terkait yang mengetahui jelas bagaimana penerapan finger print yang dilakukan oleh perusahaan dan informan juga merupakan karyawan yang terlibat dengan pemakaian alat absensi finger print tersebut, sehingga penulis bisa mengetahui dengan jelas siapa saja yang memakai alat tersebut dan bagaimana perusahaan menerapkan absensi finger print dalam meningkatkan disiplin kerja karyawannya.

4.1 Keunggulan Menggunakan Finger Print
Menggunakan identifikasi sidik jari untuk absensi suatu pilihan yang tepat. Perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai karyawan yang sudah cukup banyak akan memerlukan bantuan untuk membuat tugas-tugas yang dikerjakan lebih mudah untuk itu muncullah alat yang merupakan sebuah alat absensi yang memudahkan para karyawan dalam berabsensi dan menjadi salah satu pilihan tepat dengan berbagai keunggulannya, adapun keunggulan dari mesin tersebut iyalah adanya kenyamanan dalam berabsensi, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yang berhubungan dan beberapa informan yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan absensi finger print dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PTPN IV Medan. 

Peneliti memulai dengan menanyakan bagaimana awal munculnya perusahaan menggunakan finger print sebagai alat absensi dan apa yang menjadi alasan dasar kantor PTPN IV memilih memakai alat finger print sebagai alat absensi untuk karyawan, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dila sebagai salah satu Duta Finger Print PTPN IV Medan yang mengetahui mengenai Finger Print sekaligus Staf di PTPN IV Medan, beliau mengatakan bahwa munculnya alat finger print ini dikarenakan zaman yang sudah canggih dan pola pikir yang semakin modern, sehingga itulah yang menjadi awal munculnya alat finger print, dan dimana alat tersebut banyak keunggulannya dan menjadi alasan dasar kami memilih menggunakan alat tersebut, seperti kenyamanan yang didapatkan oleh para karyawan maupun staf, dimana para karyawan tidak perlu lagi mengabsen dikertas, dan apabila ingin mengabsen kehadiran harus pergi kepada karyawan ataupun staf yang memeggang absensi tersebut, dengan finger print karyawan sudah dipermudahkan dalam berabsensi dan merasa nyaman karena hanya meletakan satu jari maka proses absensi telah selesai tanpa harus menjumpai sipemeggang absensi karena mesin finger print ini terletak diseluruh bagian-bagian kantor PTPN IV Medan.

4.2 Keamanan 
Berkaitan dengan Keamanan dalam Penerapan Absensi Finger Print yang diterapkan di PTPN IV Medan, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan. Adapun pertanyaan peneliti ajukan yaitu Apakah dalam penggunaan  66 finger print mampu meningkatkan keamanan dalam hal berabsensi, seperti yang disampaikan oleh Ibu Dila , selaku Duta Finger Print sekaligus Staf di PTPN IV Medan. mengenai keamanan yang ditawarkan oleh mesin finger print dan setiap pengguna finger printnya ini mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi karena alat ini menggunakan sidik jari setiap karyawan, dan sidik jari manusia tidak ada yang sama karena mempunyai sidik jari yang berbeda-beda. Dan setiap karyawan maupun staf mengabsen, absensi tersebut langsung terkirim oleh monitor computer yang sudah menset setiap karyawan melakukan absensi. Serta tidak dapat melakukan kecurangan dalam memanipulasi absensi, karena sebelumnya perusahaan menggunakan sistem absensi kertas dan itu bisa saja dimanipulasi, namun finger print ini tidak seperti itu, alat tersebut memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi.

4.3 Efektivitas Waktu
Dalam hal ini penulis ingin menggali dan mengetahui apakah dengan diterapkannya pemakaian alat finger print sebagai alat absensi mampu meningkatkan efektivitas waktu kerja karyawan dalam bekerja dan disiplin dalam hal berabsensi. dari sinilah penulis menanyakan kepada informan bagaimana efektivitas waktu karyawan dalam hal kehadiran dan kedisiplinan dalam bekerja setelah diterapkannya alat finger print ini, adapun jawaban dari informan yang penulis dapatkan dari Ibu Baedah selaku Sekretaris Direksi Sumber Daya Manusia Kantor PTPN IV Medan iyalah, benar adanya terdapat perubahan tingkah laku karyawan setelah diterapkannya alat tersebut, karyawan semakin lebih taat peraturan seperti datang tepat waktu dan tidak dapat memanipulasi absensi, sehingga apabila karyawan dapat datang lebih tepat waktu, otomatis karyawan dapat menyelesaikan tugasnya lebih awal dan tepat waktu, apalagi dalam hal kehadiran mereka menjadi tepat waktu karna adanya sanksi-sanksi yang ditentukan apabila karyawan terlambat. Dan hal ini juga terlihat dari respon Ibu Sarifah Selaku Sekretaris Direktur Utama PTPN IV Medan, yaitu dimana setiap karyawan semakin taat akan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan, contohnya saja peraturan yang mengharuskan karyawan datang tepat waktu agar terlaksanakannya keefektifan waktu dalam bekerja, dan disiplin dalam berabsensi sehingga tercapainya tujuan perusahaan yang menciptakan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap karyawannya mengenai absensi dan disiplin dalam melakukan setiap tugas dan tanggung jawab terhadap kerjanya tersebut.


BAB V
PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa : Penerapan Absensi Finger Print telah berjalan selama lebih 4 tahun di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Sejak adanya penerapan absensi finger print di kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, para karyawan maupun staf di PTPN IV Medan lebih disiplin dalam hal berabsensi kedatangan dan jam pulang, yang disebabkan adanya penerapan tersebut, sehingga menguntungkan bagi perusahaan apabila tingkah laku dan sifat karyawannya yang tepat waktu akan memajukan dan membantu perusahaan lebih maju lagi. Penerapan Absensi Finger Print merupakan alat pengawasan untuk seluruh karyawan maupun staf yang ada di PTPN IV Medan agar lebih menaati peraturanperaturan yang ada di perusahaan tersebut. Alat tersebut sangat membantu karyawan dalam hal kedisiplinan mengenai waktu, dan bisa lebih menghargai tugas-tugas mereka serta waktu yang diberikan oleh perusahaan. Penerapan ini membantu keseluruhan pekerjaan karyawan maupun perusahaan demi melatih kedisiplinan datang tepat waktu. Dan menjadi salah satu alat yang memang benarbenar bermanfaat pada penggunanya.

Pelaksanaan Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan telah berjalan cukup baik, hal ini terlihat pelaksanaan Finger Print sudah mengacu pada peraturan yang diterapkan oleh perusahaan dan diikuti dengan baik oleh seluruh karyawan. Penerapan ini berupaya untuk merealisasikan tujuan Pelaksanaan Finger Print semaksimal mungkin. Sehingga seluruh Karyawan maupun Staf tidak mendapatkan kesulitan dalam proses penerapan sistem absensi sidik jari dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan, karena semua itu dapat diselesaikan, dijalankan, dan dapat ditanggung jawabkan oleh seluruh karyawan maupun staf yang berkaitan, agar menaati peraturan dan datang terpat waktu agar tidak adanya kemangkiran disaat jam kerja.

Seiring dengan berjalannya Penerapan ini perusahaan menginginkan agar tidak ada lagi karyawan ataupun staf yang mempunyai alasan untuk terlambat. Karena dalam hal perizinan cuti, sakit, izin dan sebagainya itu sudah diatur juga oleh perusahaan yang walupun absensinya masih dengan cara absensi manual, namun dicatat didalam computer, yang dikelola oleh SIMKAR yaitu sistem karyawan yang hanya bisa meminta izin melalui kepala ruangan masing-masing dan dicatat dalam sebuah sistem yang ada dikomputer yaitu SIMKAR tersebut. Kedisiplinan kerja yang terdapat di PTPN IV Medan, dapat dinilai meningkat atau tidaknya harus berdasarkan dari frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, etika kerja. Dimana dari kesemua faktor tersebut dinilai dari penerapan absensi finger print yang dilakukan oleh PTPN IV Medan. Namun dalam hal ini tidak hanya finger print yang mampu meningkatkan disiplin kerja karyawan, namun ada faktor eksternal lain, yaitu kesadaran diri setiap karyawan yang mengharuskan dia harus disiplin dalam segala hal, walaupun tidak adanya alat tersebut, alat ini hanyalah salah satu alat pengawasan dan melatih karyawan jujur dan mempunyai tingkat kesadaran dalam hal bekerja untuk sebuah tanggung jawab atas pekerjaanya.

Saran

Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Menunjukkan bahwa pelaksanaan program tersebut sudah cukup baik, namun tidak dipungkiri masih belum maksimal di beberapa aspek. Maka daripada itu penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, Hendaknya lebih meningkatkan pengawasan kepada seluruh karyawannya dalam hal kedisiplinan jam kerja, yang mana penulis dapatkan dari tempat observasi dimana masih terdapat karyawan yang melakukan kecurangan pada saat jam kerja, dimana pada saat jam kerja masih terdapat karyawan yang tidak ada ditempat kerjanya, yang masih saja berkeliaran dan kurang kesadaran diri terhadap pekerjaanya, maka dari itu tidak hanya finger print yang menjadi alat pengawasan untuk para karyawan, dimana alat tersebut hanya membantu beberapa faktor saja, namun semua kedisiplinan itu balik lagi dengan para karyawan dan staf maupun perusahaan yang menerapkan sebuah peraturan-peraturan di perusahaan tersebut. 

Karyawan dan Staf-staf yang ada dikantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan, mereka adalah kunci penting untuk meningkatkan dan melaksanakan tujuan perusahaan agar terwujudnya pencapaian terbaik di suatu perusahaan, dimana suatu perusahaan menginginkan karyawan dan staf-stafnya berpotensi dalam segala hal dan sadar akan atas tanggung jawab yang diberikan perusahaan oleh para karyawannya. Dalam hal ini penulis menyarankan harus adanya pengawasan lebih di waktu jam kerja, setelah melakukan absensi kedatangan maupun pulang, karena masih terdapatnya beberapa karyawan yang melakukan tindakan kecurangan dalam waktu bekerja, sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan pekerjaan mereka diwaktu mereka bekerja, dan memberikan sanksi yang lebih tegas pada karyawan yang melakukan kecurangan dalam waktu bekerja 
 





Rabu, 23 Maret 2022

Pembahasan Tentang BIOS ( Basic Input Output System )

BIOS 

BASIC INPUT OUTPUT SYSTEM



Pengertian BIOS

Basic Input/ Output System atau yang sering disebut dengan BIOS adalah suatu program yang ditulis dalam bahasa assembly yang bertugas mengatur fungsi dari perangkat keras/ hardware yang terdapat pada komputer. Berbeda dengan sistem operasi yang berada pada harddisk, BIOS umumnya terletak pada chip memori flash atau ROM yang terbuat dari bahan Complementary Metal-Oxide Semiconductor atau yang biasa disebut dengan CMOS.

Biasanya orang-orang menyebut baterai yang menempel pada motherboard dengan sebutan baterai CMOS. Baterai inilah yang berfungsi menjaga tanggal dan pengaturan lainnya yang telah disetting oleh pengguna agar tidak hilang meskipun komputer dimatikan.

BIOS memiliki beberapa tugas penting seperti memuat sistem operasi atau yang biasa disebut dengan istilah booting. BIOS juga bertugas menyediakan intruksi pada mikroprosessor untuk menyalakan komputer. Salah satu intruksi yang diperintahkan oleh BIOS pada mikroprosesor adalah Power On Self Test (POST) yang berfungsi untuk menguji status pengoperasian semua hardware pada komputer.

Intruksi lain yang diberikan kepada mikroprosesor adalah melakukan aktivasi chip BIOS yang terdapat pada beberapa komponen lain pada komputer seperti SCSI dan kartu grafis, memeriksa dan mengelola peripheral komputer melalui rutinitas tingkat rendah selama proses startup berlangsung. Selain itu, hal lain yang dilakukan oleh mikroprosesor adalah manajemen clock, hard disk dan pengaturan lainnya.

Fungsi BIOS Pada Komputer

1. Menjalankan Perintah Power On Self Test (POST)

2. Mengatur Konfigurasi Dasar pada Komputer

3. Memberikan Informasi Dasar pada Komputer

Komponen-Komponen pada BIOS

1. Program BIOS Setup

2. Driver

3. Program Bootstraper Utama

Fungsi BIOS pada Komputer

Setelah kita membahas mengenai pengertian BIOS, sekarang kita beralih ke fungsi BIOS. Salah satu tugas utama yang dilakukan oleh BIOS adalah mengatur tahap awal proses startup sekaligus memastikan bahwa sistem operasi benar-benar telah dimuat ke dalam memory. Selain itu, BIOS berfungsi melakukan hal-hal berikut ini :

1. Menjalankan Perintah Power On Self Test (POST)

Salah satu yang harus kita lakukan sebelum menginstall sistem operasi pada komputer adalah dengan melakukan pengecekan beberapa perangkat yang ada pada komputer. Selain itu, BIOS juga dapat memberikan informasi mengenai spesifikasi perangkat keras yang terdapat pada motherboard.

2. Mengatur Konfigurasi Dasar pada Komputer

Umumnya, BIOS mengatur konfigurasi terhadap perangkat lain berdasarkan fungsinya masing-masing. Pengaturan konfigurasi ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa orang terutama gamer untuk meningkatkan kinerja/ performa suatu komputer atau yang sering disebut dengan overclocking.

3. Memberikan Informasi Dasar pada Komputer

Selain menjalankan perintah POST dan mengatur konfigurasi dasar pada komputer, BIOS juga bertugas memberikan informasi dasar mengenai bagaimana interaksi tiap-tiap perangkat penting yang terdapat pada komputer seperti drive dan memory yang nantinya bertugas memuat sistem operasi.

Cara Kerja BIOS

Awalnya BIOS melakukan proses inisialisasi dimana dalam proses tersebut pengguna bisa melihat spesifikasi komputer seperti jumlah memory, jenis dan kapasitas harddisk, informasi mengenai kartu VGA dan lain-lain. Selain itu, BIOS juga melakukan pengecekan terhadap device ROM lainnya, seperti harddisk dan melakukan pengetesan terhadap RAM. Setelah semua pengetesan dan pengecekan terhadap perangkat selesai, langkah selanjutnya yang harus dilakukan BIOS adalah mencari lokasi booting untuk memasuki sistem operasi yang telah terinstall.



Sabtu, 05 Maret 2022

Penelitian Tentang Pengaruh Media Sosial Terhadap Prilaku Remaja

 

 PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU REMAJA






Minat bidang penelitian dan alasan kenapa memilih bidang tersebut


Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial.

Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul.

Kata remaja berasal dari kata bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja menunjukan  dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanakkanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya. Setiap individu mampu menampilkan karakter diri yang berbeda ketika berada di dunia maya dengan dunia nyata.

Alasan saya memilih bidang penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media sosial terhadap kalangan Remaja, Mengetahui pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya, dan  untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja K(3)

  KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA K(3) (DI LINGKUNGAN KERJA BALAI INSEMINASI BUATAN (BIB) LEMBANG)      Tingkat keselamatan dan kesehatan ke...