Syukur Alhamdulillah pembuat makalah panjatkan kehadirat allah SWT, berkat
segala limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis
kesehatan, kesempatan dan kemudahan sehingga penulisan makalah ini dapat
berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk
melengkapi persyaratan dalam Tugas dengan materi Acccess Control, adapun judul dari Makalah ini
adalah “Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja
Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan ”. Penyusunan Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas pertemuan ke 5.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bahasa dan penulisan yang digunakan
karena masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini. Banyak masukan, motivasi, dan
doa yang diberikan kepada penulis hingga akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi diera globalisasi saat ini terlihat sangat pesat. Perkembangan tersebut tidak hanya melahirkan era informasi global, tetapi juga melahirkan media informasi dan telekomunikasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Pengaruh tersebut dirasakan pada bidang perekonomian karna sangat berkaitan dengan adanya tekhnologi canggih yang bermunculan diera globalisasi sekarang yaitu munculnya peralatan-peralatan tersebut mempengaruhi sistem kerja manajemen perekonomian dan sumber daya manusianya. Disamping itu perusahaan atau institut dituntun untuk mampu mengahadapi tingkat persaingan yang tinggi dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada.
Sumber daya manusia yang berkualitas dapat dicapai melalui pengembangan SDM yang terarah dan terencana. Program pengembangan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan pemberian insentif, promosi dan mutasi, pengembangan karir, serta pemberian pendidikan dan pelatihan. Namun salah satu cara yang paling efektif dalam meningkatkan kualitas SDM didalam perusahaan adalah melaksanakan peraturan-peraturan yang ada dalam perusahaan dan menerapkan disiplin kerja yang tinggi oleh setiap karyawan perusahaannya. Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.Kedisplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini akan mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seperti yang dilakukan pada Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, perusahaan tersebut melakukan tindakan disiplin kerja dengan cara memakai mesin absensi (Finger Print).
Tahun 2014, Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan menerapkan absensi karyawan dengan menggunakan sidik jari (finger print). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya korupsi waktu yang sering dilakukan oleh karyawan dengan cara menitip absen kepada karyawan lainnya. Karena sebelumnya perusahaan memakai sistem absensi secara manual, dan disana terdapat beberapa kecurangan dan ketidak efektifan dalam berabsensi. Untuk itu perusahaan menyediakan alat absensi finger print dimasing-masing bagian untuk memasang sistem absensi finger print tersebut. Mesin sidik jari ini terdapat disetiap bagianbagian ruangan di kantor PTPN IV Medan. Setiap pegawai dapat mengabsen dengan cara menempelkan satu jari tangan di alat elektrik. Setiap pegawai wajib melakukan absen dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu paling lambat pukul 07:30 Wib pada saat masuk kantor dan pada saat pulang kantor pukul 17:00 Wib untuk hari senin sampai dengan kamis, sedangkan pada hari jum’at pulang kantor pukul 12:00 Wib.
Penerapan absensi sidik jari (finger print) di PTPN IV Medan ini dilakukan untuk memudahkan atasan untuk melihat tingkat kedisiplinan kehadiran dari masing-masing karyawan serta melihat peningkatan disiplin kerja setelah pemakaian alat finger print tersebut. Apabila absensi masih menggunakan absensi manual, bisa saja hasil keterangan absensi dapat dimanipulasi ataupun hilang. Sehingga menyulitkan atasan untuk melihat loyalitas karyawannya dalam meningkatkan kinerja serta sulit memberikan sanksi maupun menilai tingkat kedisiplinan karyawannya. Finger print juga merupakan salah satu bentuk biometrik, yang menggunakan karakteristik fisik karyawan untuk mengidentifikasi. Penggunaan sistem presensi biometrik finger print akan mengurangi masalah-masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem presensi manual. Dengan adanya sistem presensi biometrik finger print, tingkat
kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi data dan penitipan absensi dapat
ditangani. dengan demikian, bukti kehadiran pegawai ( absensi ) bisa dapat
melalui alat ini. Manfaat dari finger print ini adalah untuk meningkatkan disiplin
kehadiran kerja pegawai serta menghindari praktek manipulasi absen. Dalam
dunia kerja finger print merupakan salah satu cara ataupun alat tekhnologi yang
mampu membantu para karyawan ataupun pegawai dalam meningkatkan
kedisiplinan dalam bekerja. Karena dalam dunia kerja, kedisiplinan sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan hasil kerja yang optimal. Seseorang dapat
dikatakan rajin apabila disetiap pekerjaan dia kerjakan, rajin, dan tepat waktu. Jadi, sudah seharusnya para karyawan ataupun pegawai dapat menerapkan
kedisiplinan tersebut.
Kedisiplinan juga merupakan tolak ukur yang paling utama untuk
meningkatkan kepribadian karyawan dalam dunia kerja. Disiplin merupakan
kunci untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Disiplin juga akan membuat
seseorang memiliki tata cara bagaimana belajar yang baik juga akan menciptakan
kemauan untuk hidup dan bekerja secara teratur. Disiplin pribadi akan
meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan seseorang untuk
berkreasi dan berprestasi. Disiplin dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan
atau pegawai itu sangat penting dalam rangka meningkatkan citra kerja maupun
kinerja seluruh karyawan perusahaan dan dapat menunjang profesionalisme dalam
terciptanya perusahaan yang baik. Disiplin juga usaha-usaha untuk menanamkan
nilai ataupun pemaksaan karyawan memiliki kemampuan untuk menaati sebuah
peraturan. Dalam rangka meningkatkan disiplin, maka upaya pengendalian dan
pengawasan disiplin perlu dilaksanakan secara terus menerus dan konsisten. Salah
satu faktor yang dapat dijadikan alat pengawasan dan pengendalian adalah melihat
tingkat kehadiran yang secara periodik dievaluasi. Untuk melihat penerapan finger
print yang diberlakukan di Kantor PTPN IV Medan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui
penerapan absensi (finger print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan,
dengan adanya penerapan absensi finger print khususnya di Kantor PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN yang menjadi fokus penelitian.
Peneliti memberikan judul pada penelitian ini ialah “Penerapan Absensi (Finger
Universitas Sumatera Utara
5
print) Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan Di Kantor PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yang menjadi fokus penelitian ini adalah “ Bagaimana penerapan absensi (finger
print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan apa yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan absensi (finger
print) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan mampu memberi tambahan kajian mengenai
masalah yang terkait dan memberikan kesempatan bagi peneliti untuk
menerapkan teori-teori yang peneliti peroleh dibangku perkuliahan dan
memperdalamnya serta dapat menambah wawasan yang lebih luas lagi.
2. Bagi Program Studi
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan
menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa/i masa mendatang di Program
Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kantor PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan. Untuk lebih mengetahui bagaimana
penerapan (Finger rprint) dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan
setelah diterapkannya sistem finger print tersebut.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian Absensi Sidik Jari (Finger Print)
Menurut Heriawanto dalam (Maeyasari,2006:20), pelaksanaan pengisian
daftar hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan
menjadikan penghambat bagi instansi untuk memantau kedisiplinan pegawai
dalam hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari. Hal
tersebut di khawatirkan akan membuat komitmen pegawai terhadap pekerjaan dan
instansi menjadi berkurang.
Cahyana dalam (Maeyasari,2006:20), menyatakan bahwa pencatatan
absensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam pengelolaan sumber
daya manusia. Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran
seorang pegawai dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji/upah,
produktivitas, dan kemajuan atau lembaga secara umum.
Absensi sidik jari atau finger print merupakan mesin yang digunakan
untuk mendata kehadiran dengan menggunakan sensor yang dapat membaca garis
atau image sidik unik. sistem pembacaan mesin absensi sidik jari tidak seperti
scanner atau pembaca gambar. sistem pembacanya sangat detail sesuai dengan
tekstur sidik jari. Berbagai bidang usaha, universitas, sekolah, kantor
pemerintahan, perusahaan merupakan beberapa contoh organisasi yang
menggunakan mesin absensi finger print. Dengan alat absen canggih ini data
kehadiran secara akurat dan otomatis.Berbagai kemudahan dan kenyamanan
ditawarkan sistem absensi finger print ini. Mesin absensi sidik jari memiliki
fungsi yang sangat penting bagi pemilik usaha untuk mengoptimalkan waktu dan kinerja karyawan diberbagai perusahaan. (www.absensisidikjari.com diakses
desember 2016).
2.1.1 Keunggulan Menggunakan Mesin Absensi Sidik Jari (Fingerprint)
Menggunakan identifikasi sidik jari untuk absensi suatu pilihan yang tepat
dibanding yang lain. Berikut ini beberapa faktor mengapa memilih absensi
menggunakan mesin absen sidik jari (finger print) sebagai pilihan yang tepat
dengan berbagai keunggulannya, (www.absensisidikjari.com diakses desember
2016) yaitu :
1. Kenyamanan
Dimulai dari registrasi yang simpel, karyawan tidak perlu repot membawa
kartu karyawan maupun kertas atau kartu. Setiap karyawan tidak akan lupa
membawa alat absensinya atau jari yang telah diregistrasi. Dalam
berabsensi kita tidak perlu menekan password atau pin yang merepotkan.
Yang kita lakukan hanya menaruh jari kita tepat diatas sensor sidik jari,
atau tinggal “ Place Finger”.
2. Keamanan
Dengan menggunakan absensi sidik jari tingkat keamanan sangat tinggi
dikarenakan setiap sidik jari setiap pengguna berbeda-beda atau unik. Jadi
pengguna tidak bisa saling menitipkan absensi seperti yang dilakukan
ketika kita menggunakan absensi tanda tangan, amano atau menggunakan
kartu.
3. Efektivitas Waktu
Lihatlah perubahan pertama ketika perusahaan anda menggunakan absensi
sidik jari. Karyawan atau pengguna akan datang lebih tepat waktu beda dengan hari sebelum menggunakan absensi sidik jari. Dalam penggunaan
absensi lebih cepat dari pada amano, barcode apalagi tanda tangan
manual. Absensi sidik jari pada umumnya mempunyai kecepatan
pembacaan. Absensi sidik jari mempunyai tingkat akurasi yang tinggi.
Dalam pendataan dapat terpusat dalam satu database. Dengan absensi
sidik jari data dapat terpusat walau diluar kota tanpa menunggu terlalu
lama karena dalam pembuatan laporan kita tidak perlu repot merekap
manual satu persatu. Semuanya bisa dibilang “Just Click”. Dengan faktor
ini kita bisa meningkatkan produktifitas berdasarkan kedisiplinan.
4. Efisiensi Biaya
Absensi sidik jari lebih efisien jika dibandingkan dengan identifikasi
dengan suara maupun retina mata. Atau dengan amano yang setiap
bulannya harus mengeluarkan biaya membeli kertas, tinta maupun
maintenance yang repot. Dengan mesin absensi sidik jari juga dapat
mengurangi kecurangan jam kerja yang bisa saja membuat bangkrut
perusahaan anda. Bahkan dewasa ini perusahaan yang sudah
menggunakan absensi sidik jari mereka memperkerjakan bagian
penggajian atau HRD yang jumlahnya 1-2 orang. Jadi selain
mengefesiensi biaya perawatan, pemakaian juga mengefisiensi dalam
pengeluaran penggajian setiap bulannya.
Berbagai keunggulan absen finger print tersebut, sistem absensi ini lebih
sesuai untuk berbagai perusahaan, instansi, sekolah atau kampus dan itulah
beberapa contoh organisasi yang menggunakan mesin absensi finger print.
Dengan alat absen canggih ini data kehadiran dapat dikatakan secara akurat dan otomatis. Dari beberapa pengertian diatas bahwa pemakaian mesin finger print ini
ialah sangat membantu atasan untuk lebih mudah melihat tingkat kedisiplinan
absensi para karyawan yang datang tepat waktu atau tidak, karena mesin finger
print ini dirancang memakai sidik jari setiap karyawan, adapun yang dipakai di
mesin tersebut ialah gurat-gurat dari jari karyawan, sehingga tidak dapat
dimanipulasi karna setiap karyawan memiliki gurat-gurat yang berbeda disetiap
jari manusia ataupun karyawan.
2.1.2 Tujuan Penggunaan Finger Print
Tujuan dari penggunaan finger print sebagai mesin absensi Ibramsyah (2013: 30),
yaitu :
1. Meningkatkan Produktifitas karyawan terhadap organisasi yang berawal
dari kedisiplinan atas kehadiran karyawan di tempat kerja.
2. Memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses absensi pada
karyawan dan dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam pembuatan
laporan absensi bagi unit kerja, khususnya bagian karyawan.
3. Meningkatkan sistem paperless pada organisasi yang dimulai dengan
sistem absensi sidik jari yang dapat mengurangi biaya dalam materi
maupun operasional.
4. Memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya kepada pimpinan dan
bagian karyawan yang berhubungan dengan kedisiplinan karyawan berupa
absensi kehadiran kerja yang merupakan salah satu dari syarat kerja serta
memberikan informasi loyalitas pegawai yang dapat dijadikan dasar dalam
penilaian kinerja karyawan.
2.2 Pengertian Disiplin Kerja
Menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, masalah disiplin
sering didefenisikan dengan tepat, baik waktu maupun tempat. Apa pun bentuk
kegiatan itu, jika dilaksanakan dengan tepat waktu tidak pernah terlambat, maka
itu pula yang dikatakan tepat waktu. Demikian pula dengan ketepatan tempat, jika
dilaksanakan dengan konsekuen, maka”predikat” disiplin tersebut telah masuk ke
dalam jiwa seseorang.
Menurut Keith Davis dalam (Mangkunegara,2013:129) mengemukakan
bahwa disiplin kerja diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,semangat kerja, dan terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, serta masyarakat pada umumnya. Melalui disiplin
akan mencerminkan kekuatan, karena biasanya seseorang yang berhasil dalam
karyanya, studinya biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin yang
tinggi.Seseorang yang sehat dan kuat biasanyapun mempunyai disiplin yang baik,
dalam arti ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya, teratur kerja,
teratur makan, tertib olahraga dan tertib dalam segala hal.
Rivai (2004:444) Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para
manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin karyawan memerlukan alat
komunikasi, terutama pada peringatan yang bersifat spesifik terhadap karyawan yang tidak mau berubah sifat dan perilakunya. Penegakan disiplin karyawan
biasanya dilakukan oleh penyelia.
2.3 Penelitian Terdahulu
1. Erna Maeyasari (2012) Pengaruh Efektivitas Penerapan Absensi
Fingerprint Terhadap Disiplin Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat
Daerah Kabupaten Lebak. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, dengan hasil penelitiannya
dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai dapat
dilakukan dengan menerapkan absensi finger print dan sikap yang tegas
dari pimpinan. Saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
disiplin pegawai hendaknya pihak sekretariat daerah kabupaten lebak
selalu memantau, memperbaiki pelaksanaan sistem absensi yang sudah
ada hendaknya lebih memperketat sistem pelaksanaan absensi dengan
melakukan absensi disiang hari, sehingga para pegawai tidak bisa pergi
sekehendaknya disaat jam kerja.
2. Faisal Ali Ahmad (2006) Hubungan Penerapan Absensi Sidik Jari
(Fingerprint) Dengan Motivasi Dan Kinerja Karyawan.Studi kasus di
fakultas matematika dan dan ilmu pengetahuan alam, institut pertanian
bogor, bogor-jawa barat”. Dalam penelitiannya peneliti menggunakan
penelitian kuantitatif, hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang
signifikan antara mengisi absen, penerapan absen, saran penunjang,
kesesuaian absen dengan pekerjaan, absen adalah hal yang penting,
kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan lebih baik dalam bekerja, dan
insentif, dengan motivasi kerja. Komponen yang tidak memiliki korelasi
yang signifikan dengan motivasi kerja adalah metode absen dan sikap.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen-komponen absensi
yang signifikan akan menyebabkan perubahan pada tingkat motivasi kerja
karyawan, sedangkan perubahan yang terjadi dengan metode absen dan
sikap tidak akan mempengaruhi tingkat motivasi kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah
pendekatan dengan menggunakan gejala/keadaan sebagaimana adanya secara
lengkap dan diikuti dengan pemberian dan interpretasi. Metode penelitian
deskriptif bertujuan untuk menjelaskan realitas secara kontekstual, interpretasi
terhadap fenomenan yang menjadi perhatian peneliti dan memahami perspektif
partisipan terhadap masalah yang terjadi.
Menurut Sugiyono (2011:14) Pendekatan kualitatif yaitu untuk mengolah
data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kualitatif dapat
berupa data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar. Penelitian
kualitatif bertujuan untuk mengungkapkan informasi kualitatif sehingga lebih
menekankan pada masalah proses dan makna dengan cara mendeskripsikan suatu
masalah.
Berdasarkan pemahaman di atas, penelitian ini menggambarkan fakta fakta
dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian untuk mencoba menganalisa
kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan, yang beralamat di Jalan Letjend Suprapto No. 2 Medan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan dua macam teknik pengumpulan data menurut klasifikasi jenis dan
sumbernya, Bungin (2007:116) yaitu:
1. Tekhnik Pengumpulan Data Primer
Wawancara mendalam (depth interview) yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara
langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan suatu tujuan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode ini dipakai untuk
informan yang berhubungan dengan penelitian.
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian
ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang teliti serta untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden
dengan kenyataan yang terjadi dilapangan.
2. Tekhnik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui kepustakaan yang mendukung data primer. Teknik
pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan mengggunakan instrumen
sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku
buku, literatur, internet dan sumber sumber lain yang berkompetensi dan
memiliki keterkaitan dengan masalah penelitian
b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang menggunakan catatan
catatan atau dokumen dokumen yang ada dilokasi penelitian atau sumber
sumber lain terkait dengan obyek penelitian.
3.4 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang
diteliti, maka dalam hal ini penulis menggunakan definisi dari konsep yang di
pergunakan, yaitu:
1. Absensi.
Absensi adalah pelaksanaan pengisian daftar hadir atau absensi secara
manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan menjadikan 32
penghambat bagi instansi untuk memantau kedisiplinan pegawai dalam
hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari.
Hal tersebut di khawatirkan akan membuat komitmen pegawai
terhadap pekerjaan dan instansi menjadi berkurang. Heriawanto
(Maeyasari,2006:20),
2. Finger Print
Absensi sidik jari atau finger print merupakan mesin yang digunakan
untuk mendata kehadiran dengan menggunakan sensor yang dapat
membaca garis atau image sidik unik. sistem pembacaan mesin absensi
sidik jari tidak seperti scanner atau pembaca gambar. sistem
pembacanya sangat detail sesuai dengan tekstur sidik jari.
(www.absensisidikjari.com)
3. Disiplin Kerja
Disiplin Kerja diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Keith Davis
(Mangkunegara,2013:129)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menyajikan data yang telah diperoleh melalui
penelitian di lapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang ada. Data
tersebut terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan para key informan, sedangkan data
sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang memperkuat
data primer. Adapun permasalahan utama yang hendak disajikan dalam bab ini
yaitu ” Penerapan Absensi Finger Print dalam Meningkatkan Disiplin Kerja
Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan”
Pemaparan hasil wawancara yang dilakukan ini langsung menurut para
informan-informan yang terkait yang mengetahui jelas bagaimana penerapan
finger print yang dilakukan oleh perusahaan dan informan juga merupakan
karyawan yang terlibat dengan pemakaian alat absensi finger print tersebut,
sehingga penulis bisa mengetahui dengan jelas siapa saja yang memakai alat
tersebut dan bagaimana perusahaan menerapkan absensi finger print dalam
meningkatkan disiplin kerja karyawannya.
4.1 Keunggulan Menggunakan Finger Print
Menggunakan identifikasi sidik jari untuk absensi suatu pilihan yang tepat.
Perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai karyawan yang sudah cukup
banyak akan memerlukan bantuan untuk membuat tugas-tugas yang dikerjakan
lebih mudah untuk itu muncullah alat yang merupakan sebuah alat absensi yang
memudahkan para karyawan dalam berabsensi dan menjadi salah satu pilihan
tepat dengan berbagai keunggulannya, adapun keunggulan dari mesin tersebut
iyalah adanya kenyamanan dalam berabsensi, peneliti melakukan wawancara
dengan beberapa informan yang berhubungan dan beberapa informan yang
berhubungan dengan pelaksanaan penerapan absensi finger print dalam
meningkatkan disiplin kerja karyawan di Kantor PTPN IV Medan.
Peneliti memulai dengan menanyakan bagaimana awal munculnya
perusahaan menggunakan finger print sebagai alat absensi dan apa yang menjadi
alasan dasar kantor PTPN IV memilih memakai alat finger print sebagai alat
absensi untuk karyawan, dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Dila
sebagai salah satu Duta Finger Print PTPN IV Medan yang mengetahui mengenai
Finger Print sekaligus Staf di PTPN IV Medan, beliau mengatakan bahwa
munculnya alat finger print ini dikarenakan zaman yang sudah canggih dan pola
pikir yang semakin modern, sehingga itulah yang menjadi awal munculnya alat
finger print, dan dimana alat tersebut banyak keunggulannya dan menjadi alasan
dasar kami memilih menggunakan alat tersebut, seperti kenyamanan yang
didapatkan oleh para karyawan maupun staf, dimana para karyawan tidak perlu
lagi mengabsen dikertas, dan apabila ingin mengabsen kehadiran harus pergi kepada karyawan ataupun staf yang memeggang absensi tersebut, dengan finger
print karyawan sudah dipermudahkan dalam berabsensi dan merasa nyaman
karena hanya meletakan satu jari maka proses absensi telah selesai tanpa harus
menjumpai sipemeggang absensi karena mesin finger print ini terletak diseluruh
bagian-bagian kantor PTPN IV Medan.
4.2 Keamanan
Berkaitan dengan Keamanan dalam Penerapan Absensi Finger Print yang
diterapkan di PTPN IV Medan, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa
informan. Adapun pertanyaan peneliti ajukan yaitu Apakah dalam penggunaan 66
finger print mampu meningkatkan keamanan dalam hal berabsensi, seperti yang
disampaikan oleh Ibu Dila , selaku Duta Finger Print sekaligus Staf di PTPN IV Medan. mengenai keamanan yang ditawarkan oleh mesin finger print dan setiap
pengguna finger printnya ini mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi
karena alat ini menggunakan sidik jari setiap karyawan, dan sidik jari manusia
tidak ada yang sama karena mempunyai sidik jari yang berbeda-beda. Dan setiap
karyawan maupun staf mengabsen, absensi tersebut langsung terkirim oleh
monitor computer yang sudah menset setiap karyawan melakukan absensi. Serta
tidak dapat melakukan kecurangan dalam memanipulasi absensi, karena
sebelumnya perusahaan menggunakan sistem absensi kertas dan itu bisa saja
dimanipulasi, namun finger print ini tidak seperti itu, alat tersebut memiliki
tingkat keamanan yang sangat tinggi.
4.3 Efektivitas Waktu
Dalam hal ini penulis ingin menggali dan mengetahui apakah dengan
diterapkannya pemakaian alat finger print sebagai alat absensi mampu
meningkatkan efektivitas waktu kerja karyawan dalam bekerja dan disiplin dalam
hal berabsensi. dari sinilah penulis menanyakan kepada informan bagaimana
efektivitas waktu karyawan dalam hal kehadiran dan kedisiplinan dalam bekerja
setelah diterapkannya alat finger print ini, adapun jawaban dari informan yang
penulis dapatkan dari Ibu Baedah selaku Sekretaris Direksi Sumber Daya Manusia
Kantor PTPN IV Medan iyalah, benar adanya terdapat perubahan tingkah laku
karyawan setelah diterapkannya alat tersebut, karyawan semakin lebih taat
peraturan seperti datang tepat waktu dan tidak dapat memanipulasi absensi,
sehingga apabila karyawan dapat datang lebih tepat waktu, otomatis karyawan
dapat menyelesaikan tugasnya lebih awal dan tepat waktu, apalagi dalam hal
kehadiran mereka menjadi tepat waktu karna adanya sanksi-sanksi yang
ditentukan apabila karyawan terlambat. Dan hal ini juga terlihat dari respon Ibu
Sarifah Selaku Sekretaris Direktur Utama PTPN IV Medan, yaitu dimana setiap
karyawan semakin taat akan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan,
contohnya saja peraturan yang mengharuskan karyawan datang tepat waktu agar
terlaksanakannya keefektifan waktu dalam bekerja, dan disiplin dalam berabsensi
sehingga tercapainya tujuan perusahaan yang menciptakan tingkat kesadaran yang
tinggi terhadap karyawannya mengenai absensi dan disiplin dalam melakukan setiap tugas dan tanggung jawab terhadap kerjanya tersebut.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis, dapat
disimpulkan bahwa :
Penerapan Absensi Finger Print telah berjalan selama lebih 4 tahun di Kantor
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan. Sejak adanya penerapan absensi finger
print di kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, para karyawan maupun staf
di PTPN IV Medan lebih disiplin dalam hal berabsensi kedatangan dan jam
pulang, yang disebabkan adanya penerapan tersebut, sehingga menguntungkan
bagi perusahaan apabila tingkah laku dan sifat karyawannya yang tepat waktu
akan memajukan dan membantu perusahaan lebih maju lagi.
Penerapan Absensi Finger Print merupakan alat pengawasan untuk seluruh
karyawan maupun staf yang ada di PTPN IV Medan agar lebih menaati peraturanperaturan yang ada di perusahaan tersebut. Alat tersebut sangat membantu
karyawan dalam hal kedisiplinan mengenai waktu, dan bisa lebih menghargai
tugas-tugas mereka serta waktu yang diberikan oleh perusahaan. Penerapan ini
membantu keseluruhan pekerjaan karyawan maupun perusahaan demi melatih
kedisiplinan datang tepat waktu. Dan menjadi salah satu alat yang memang benarbenar bermanfaat pada penggunanya.
Pelaksanaan Penerapan Absensi Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin
Kerja Karyawan di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV Medan telah berjalan cukup baik, hal ini terlihat pelaksanaan Finger Print sudah mengacu pada
peraturan yang diterapkan oleh perusahaan dan diikuti dengan baik oleh seluruh
karyawan. Penerapan ini berupaya untuk merealisasikan tujuan Pelaksanaan
Finger Print semaksimal mungkin. Sehingga seluruh Karyawan maupun Staf
tidak mendapatkan kesulitan dalam proses penerapan sistem absensi sidik jari
dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan, karena semua itu dapat
diselesaikan, dijalankan, dan dapat ditanggung jawabkan oleh seluruh karyawan
maupun staf yang berkaitan, agar menaati peraturan dan datang terpat waktu agar
tidak adanya kemangkiran disaat jam kerja.
Seiring dengan berjalannya Penerapan ini perusahaan menginginkan agar
tidak ada lagi karyawan ataupun staf yang mempunyai alasan untuk terlambat.
Karena dalam hal perizinan cuti, sakit, izin dan sebagainya itu sudah diatur juga
oleh perusahaan yang walupun absensinya masih dengan cara absensi manual,
namun dicatat didalam computer, yang dikelola oleh SIMKAR yaitu sistem
karyawan yang hanya bisa meminta izin melalui kepala ruangan masing-masing
dan dicatat dalam sebuah sistem yang ada dikomputer yaitu SIMKAR tersebut.
Kedisiplinan kerja yang terdapat di PTPN IV Medan, dapat dinilai meningkat
atau tidaknya harus berdasarkan dari frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan,
ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, etika kerja. Dimana
dari kesemua faktor tersebut dinilai dari penerapan absensi finger print yang
dilakukan oleh PTPN IV Medan. Namun dalam hal ini tidak hanya finger print
yang mampu meningkatkan disiplin kerja karyawan, namun ada faktor eksternal
lain, yaitu kesadaran diri setiap karyawan yang mengharuskan dia harus disiplin
dalam segala hal, walaupun tidak adanya alat tersebut, alat ini hanyalah salah satu alat pengawasan dan melatih karyawan jujur dan mempunyai tingkat kesadaran
dalam hal bekerja untuk sebuah tanggung jawab atas pekerjaanya.
Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap Penerapan Absensi
Finger Print Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Karyawan di Kantor PT.
Perkebunan Nusantara IV Medan. Menunjukkan bahwa pelaksanaan
program tersebut sudah cukup baik, namun tidak dipungkiri masih belum
maksimal di beberapa aspek. Maka daripada itu penulis memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan, Hendaknya lebih meningkatkan
pengawasan kepada seluruh karyawannya dalam hal kedisiplinan jam
kerja, yang mana penulis dapatkan dari tempat observasi dimana masih
terdapat karyawan yang melakukan kecurangan pada saat jam kerja,
dimana pada saat jam kerja masih terdapat karyawan yang tidak ada
ditempat kerjanya, yang masih saja berkeliaran dan kurang kesadaran diri
terhadap pekerjaanya, maka dari itu tidak hanya finger print yang menjadi
alat pengawasan untuk para karyawan, dimana alat tersebut hanya
membantu beberapa faktor saja, namun semua kedisiplinan itu balik lagi
dengan para karyawan dan staf maupun perusahaan yang menerapkan
sebuah peraturan-peraturan di perusahaan tersebut.
Karyawan dan Staf-staf yang ada dikantor PT. Perkebunan Nusantara
IV Medan, Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan, mereka adalah
kunci penting untuk meningkatkan dan melaksanakan tujuan perusahaan agar terwujudnya pencapaian terbaik di suatu perusahaan, dimana suatu
perusahaan menginginkan karyawan dan staf-stafnya berpotensi dalam
segala hal dan sadar akan atas tanggung jawab yang diberikan perusahaan
oleh para karyawannya. Dalam hal ini penulis menyarankan harus adanya
pengawasan lebih di waktu jam kerja, setelah melakukan absensi
kedatangan maupun pulang, karena masih terdapatnya beberapa karyawan
yang melakukan tindakan kecurangan dalam waktu bekerja, sehingga
perusahaan harus lebih memperhatikan pekerjaan mereka diwaktu mereka
bekerja, dan memberikan sanksi yang lebih tegas pada karyawan yang
melakukan kecurangan dalam waktu bekerja