Rangkuman Proses Design dan Life Cycle Basis Data
RELATIONAL DATABASE
Relational Database adalah suatu model database yang disajikan dalam bentuk tabel. Model ini pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada bulan Juni 1970 dalam sebuah paper berjudul : "A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks"
- Tujuan Relational Database :
- Untuk menekankan kemandirian data
- Menghilangkan inkonsistensi dan redudansi data menggunakan konsep normalisasi
- Meningkatkan kemampuan akses data
- Model Data Relasional Mengandung 3 Komponen Inti yaitu :
- Struktur data (data diorganisasi dalam bentuk tabel)
- Manipulasi data (menggunakan SQL)
- Integritas data (Menjamin konsistensi data)
- Struktur Data
Struktur berbentuk tabel data dua dimensi, Struktur yang baik adalah relasi yang mengandung redundansi minimal dan mengijinkan pengguna untuk menyisipkan, memodifikasi serta menghapus baris-baris tanpa menimbulkan kesalahan.- Manipulasi Data
- Data Definition Language (DDL)
- Create
- Drop
- Alter
- Data Manipulation Language (DML)
- Insert
- Delete
- Update
- Select
PROSES DESIGN DAN LIFE CYCLE SISTEM BASIS DATA
- Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data
- Systems Definition
- Database Design
- Implementation
- Loading/Data Convertion
- Konversi Aplikasi
- Testing & Validasi
- Operations
- Control & Maintenance
- Daur Hidup (Life Cycle) dari Aplikasi Basis Data
- Definisi Sistem
- Ruang Lingkup Basis Data
- Pemakai
- Aplikasi
- Design
- Logical Design (ER/EER)
- Physical Design untuk suatu DBMS
- Implementasi
- Membuat Basis Data
- Membuat Program Aplikasi
- Loading/ Konversi Data
- Memasukkan data ke dalam Basis Data
- Mengkonversi file yang sudah ada ke dalam format Basis Data dan kemudian memasukkannya dalam Basis Data
- Konversi Aplikasi
- Semua aplikasi dari sistem sebelumnya dikonversikan ke dalam sistem basis data.
- Testing dan Validasi
- Sistem yang baru harus ditest dan divalidasi (diperiksa keabsahannya).
- Operasi
- Pengoperasian basis data dan aplikasinya.
- Monitoring dan Maintenance:
- Selama operasi, sistem dimonitor dan diperlihara. Baik data maupun program aplikasi masih dapat terus tumbuh dan berkembang.
DATABASE DESIGN
- Proses Design Sistem Basis Data
Basis Data biasanya merupakan salah satu bagian dari suatu sistem informasi yang besar yang antara lain terdiri dari:- Data
- Perangkat lunak DBMS
- Perangkat keras komputer
- Perangkat lunak dan sistem operasi komputer
- Pemrogram, dll
- Proses Design Basis Data
- Pengumpulan dan analisa requirement
- Design basis data conceptual
- Pemilihan DBMS
- Mapping dari conceptual ke logical
- Physical Design
- Implementasi
- Proses Design Basis Data (cont’d)
“ Keenam phase dalam proses design tidak perlu dilaksanakan secara mutlak, mungkin ada umpan balik antar phase dan dalam masing-masing phase”
- Struktur data (data diorganisasi dalam bentuk tabel)
- Manipulasi data (menggunakan SQL)
- Integritas data (Menjamin konsistensi data)
- Manipulasi Data
- Data Definition Language (DDL)
- Create
- Drop
- Alter
- Data Manipulation Language (DML)
- Insert
- Delete
- Update
- Select
PROSES DESIGN DAN LIFE CYCLE SISTEM BASIS DATA
- Data Definition Language (DDL)
- Create
- Drop
- Alter
- Data Manipulation Language (DML)
- Insert
- Delete
- Update
- Select
- Daur Hidup (Life Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data
- Systems Definition
- Database Design
- Implementation
- Loading/Data Convertion
- Konversi Aplikasi
- Testing & Validasi
- Operations
- Control & Maintenance
- Daur Hidup (Life Cycle) dari Aplikasi Basis Data
- Definisi Sistem
- Ruang Lingkup Basis Data
- Pemakai
- Aplikasi
- Design
- Logical Design (ER/EER)
- Physical Design untuk suatu DBMS
- Implementasi
- Membuat Basis Data
- Membuat Program Aplikasi
- Loading/ Konversi Data
- Memasukkan data ke dalam Basis Data
- Mengkonversi file yang sudah ada ke dalam format Basis Data dan kemudian memasukkannya dalam Basis Data
- Konversi Aplikasi
- Semua aplikasi dari sistem sebelumnya dikonversikan ke dalam sistem basis data.
- Testing dan Validasi
- Sistem yang baru harus ditest dan divalidasi (diperiksa keabsahannya).
- Operasi
- Pengoperasian basis data dan aplikasinya.
- Monitoring dan Maintenance:
- Selama operasi, sistem dimonitor dan diperlihara. Baik data maupun program aplikasi masih dapat terus tumbuh dan berkembang.
- Proses Design Sistem Basis Data
- Data
- Perangkat lunak DBMS
- Perangkat keras komputer
- Perangkat lunak dan sistem operasi komputer
- Pemrogram, dll
- Proses Design Basis Data
- Pengumpulan dan analisa requirement
- Design basis data conceptual
- Pemilihan DBMS
- Mapping dari conceptual ke logical
- Physical Design
- Implementasi
- Proses Design Basis Data (cont’d)
- Phase 1: Pengumpulan Data & Analisa Requirement
- Pengidentifikasian group pemakai dan area aplikasi
- Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan aplikasi
- Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi, dsb
- Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk diagram) seperti Flow Chart, DFD, UML Diagram, dll.
- Phase 2: Design Conceptual
Phase 2A: Design Conceptual Schema :- High level data model, bukan implementation-level data model
- Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan.
- Conceptual schema bersifat tetap
- Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analisa
- Harus Bersifat :
- Mampu menyatakan relationship, batasan-batasan
- Diagram
- Formal, minimum dalam menyatakan spesifikasi data (tidak ada duplikasi) simple
- Conceptual data model harus DBMS independent -> ER/EER
Phase 2b: Design Transaksi :- Pada saat suatu basis data di-design, aplikasi dari transaksi utama harus sudah diketahui
- Transaksi-transaksi baru dapat didefinisikan kemudian
- Tentukan karakteristik dari transaksi dan periksa apakah basis data sudah memuat semua informasi untuk melaksanakan transaksi
- Transaksi dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu:
- Retrieval
- Update
- Mixed
- Phase 3: Pemilihan DBMS
Pemilihan DBMS ditentukan oleh sejumlah faktor antara lain:- faktor teknis: storage, akses path, user interface, programmer, bahasa query, data models
- faktor ekonomi: software, hardware, maintenance, training, operasi, konversi, teknisi, dll
- faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data
- Phase 4: Mapping dari Data Model
- Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
- Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
- Hasil pemetaan biasanya berupa DDL
- Phase 5: Physical Design
- Struktur storage, akses path untuk mendapatkan performance yang baik
- Kriteria baik dapat dilihat dari:
- Response time
- Pemakaian storage
- Throughput (jumlah transaksi per unit waktu)
- Perlu tuning untuk memperbaiki performance berdasarkan statistik pemakaian
- Phase 6: Implementasi Sistem Basis Data
- DDL dan SDL dari DBMS dikompilasi membentuk schema basis data dan basis data yang masih kosong
- Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang lama
- Transaksi dapat diimplementasikan oleh program aplikasi dan dikompilasi
- Siap dioperasikan
- Pengidentifikasian group pemakai dan area aplikasi
- Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan aplikasi
- Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi, dsb
- Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk diagram) seperti Flow Chart, DFD, UML Diagram, dll.
- High level data model, bukan implementation-level data model
- Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan.
- Conceptual schema bersifat tetap
- Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analisa
- Harus Bersifat :
- Mampu menyatakan relationship, batasan-batasan
- Diagram
- Formal, minimum dalam menyatakan spesifikasi data (tidak ada duplikasi) simple
- Conceptual data model harus DBMS independent -> ER/EER
- Pada saat suatu basis data di-design, aplikasi dari transaksi utama harus sudah diketahui
- Transaksi-transaksi baru dapat didefinisikan kemudian
- Tentukan karakteristik dari transaksi dan periksa apakah basis data sudah memuat semua informasi untuk melaksanakan transaksi
- Transaksi dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu:
- Retrieval
- Update
- Mixed
- Phase 3: Pemilihan DBMS
- faktor teknis: storage, akses path, user interface, programmer, bahasa query, data models
- faktor ekonomi: software, hardware, maintenance, training, operasi, konversi, teknisi, dll
- faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data
- Phase 4: Mapping dari Data Model
- Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
- Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
- Hasil pemetaan biasanya berupa DDL
- Phase 5: Physical Design
- Struktur storage, akses path untuk mendapatkan performance yang baik
- Kriteria baik dapat dilihat dari:
- Response time
- Pemakaian storage
- Throughput (jumlah transaksi per unit waktu)
- Perlu tuning untuk memperbaiki performance berdasarkan statistik pemakaian
- Phase 6: Implementasi Sistem Basis Data
- DDL dan SDL dari DBMS dikompilasi membentuk schema basis data dan basis data yang masih kosong
- Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang lama
- Transaksi dapat diimplementasikan oleh program aplikasi dan dikompilasi
- Siap dioperasikan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar